Jumat, 16 September 2011

mau tau cara awet muda ; KLIK DISINI

Mungkin anda yang sibuk dengan segala Rutinitas setiap Hari sering kali tidak memperhatikan kesehatan, dan penampilan.Banyak Orang yang berpikir Bahwa mencari UANG adalah di Atas segalanya sehingga orang yang pekerja keras justru malah stress, terserang Struk, dan Wajahnya menjadi kelihatan Sangat Tua. Berikut merupakan Tips Agar Pekerja Holic bisa awet Muda :
1.Selalu merasa bahagia
Merasa bahagia adalah salah satu kunci utama agar tetap terlihat awet muda. Dalam setiap kegiatan, usahakan agar apa yang Anda lakukansesuai dengan apa yang Anda inginkan. Hindari stres, perasaan bersalah dantertekan karena paksaan orang lain. Ingat, apa yang Anda rasakan akan tercerminpada wajah Anda. Jadi, orang yang sedang bahagia, wajahnya akan terlihat berseri-seri, santai dan lebih muda daripada usia sebenarnya.

2.Banyak bergerak
Berolahraga adalah cara agar awet muda. Lakukan joging, jalan cepat, bersepeda maupun berenang sekitar 30 menit setiap hari. Dengan olahraga, risiko terkena serangan jantung, osteoporosis, dan kanker pun akan mengecil. Olahraga teratur dapat menambah fleksibilitas otot, memperkuat tulang, serta mengurangi stres, karena sel- sel tubuh mendapat lebih banyak oksigen. Tidur Anda pun akan nyenyak.

3.Konsumsi vitamin C
Vitamin C bisa Anda peroleh dari buah- buahan segar (terutama jeruk), sayur-mayur berwarna hijau (brokoli dan lain- lain) atau suplemen vitamin C sebanyak 1000 mg perhari. Vitamin C terbukti bisa meningkatkan daya tahan tubuh, mengurangi risiko terkena kanker dan melindungi tubuh dari efek yang ditimbulkan oleh polusi. Di samping itu, perbanyak minum air putih. Meminum air putih 8 gelas per hari akan mengurangi stres, menjaga kesegaran kulit, serta memperlancar kerja organ tubuh.

4.Gunakan pelindung UV
Matahari adalah salah satu faktor utama penyebab penuaan dini. Oleh karena itu, gunakan selalu lotion pelembab secara teratur setiap hari, khususnya bila akan bepergian, agar kulit tetap segar, lembab dan tidak terbakar sinar matahari,terutama sinar ultra violet (UV).

5.Istirahat cukup
Manusia butuh sekurang - kurangnya 8 jam setiap hari untuk tidur. Istirahat cukup bermanfaat untuk menghindari terbentuknya kantung mata, kulit keriput dan wajah kusam.

6.Perhatikan penampilan
Penampilan dan tata rias wajah juga memegang peranan penting. Meski usia terus bertambah, tetap perhatikan jenis kosmetik yang Anda pakai. Gunakan make- up tipis untuk kesan natural dengan tetap memperhatikan kondisi dan jenis kulit Anda.

7.Optimis
Orang yang pesimis selalu tidak percaya diri, gampang putus asa, dan tak pernah memperhatikan penampilan, yang bisa berakibat depresi. Jadi, berusahalah menjadi orang yang optimis dalam segala hal, sebab ini akan membuat hidup Anda akan lebih sehat dan bahagia.

8. Minum Aspirin
Obat ajaib ini bukan hanya membantu meredakan sakit kepala dan demam, namun juga menurunkan risiko terjangkit stroke, serangan jantung, kemunduran ingatan, keriput bahkan bisa mengatasi kanker. "Semua penyakit tersebut berhubungan usia arteri dan aspirin membantu mengurangi bertambahnya usia arteri tersebut.

9. Berhubungan Seks
Berhubungan intim dengan pasangan Anda setidaknya dua kali seminggu membuat Anda tampak lebih muda dan membuat Anda bisa menerapkan seks yang sehat. Roizen menyatakan bahwa para pakar kesehatan menekankan bahwa seks bisa membuat kita tampak lebih muda selain juga mengurangi stress dan mengambil keuntungan dari biokimia yang timbul saat orgasme. "Kita tidak tahu jika Anda menikmati kehidupan seks Anda, Anda secara tak sadar akan menurunkan risiko cedera, kanker, bahkan penuaan arteri," tambahnya. Program ini dapat membalikkan waktu sampai 1,6 tahun.

10. Lakukan Floss
Jika dokter gigi Anda menyarankan Anda untuk sering - sering menggunakan dental floos agar Anda tampak lebih muda dan membantu Anda mencegah penyakit diwilayah gusi. Roizen menambahkan menggunakan dental floss tiap hari dapat mencegah stroke, meningkatkan memori dan mencegah penyakit jantung, karena kebiasaan menggunakan dental floss dapat mengurangi berkembangnya bakteri yang tumbuh di gusi kita. Program ini dapat membalikkan waktu sampai 6,4 tahun.

11. Miliki binatang peliharaan
Roizen menambahkan selain jarang menderita sakit kepala, demam, ataupun infeksi kronis lainnya, bahkan pemilik binatang peliharaan cenderung terhindar dari serangan jantung. Mengapa binatang peliharaan bisa membuat pemiliknya sehat dan bertambah awet muda, karena pemilik binatang selalu merawat dan melatih mereka dan kegiatan tersebut menjadi kebiasaan rutin mereka sehingga jadwal tidur dan bangun tidur menjadi lebih teratur. Program ini dapat membalikan waktu sampai 0,9 tahun.

12. Konsumsilah blueberries
Kita tidak membahas apel dan jeruk - semua buah baik bagi kesehatan kita namun berries memberikan nutrisi lebih banyak per kalorinya dibanding buah lainnya. " Berries adalah pil antioksidan alami," ujar Roizen. Satu setengah cangkir berries memberi kita antioksidan lima kali lebih besar dibanding buah lainnya. Selain itu blueberries juga mengandung Vitamin C, kaya serat, dan asam ellagic yang dipercaya baik untuk mencegah kanker. Program ini dapat membalikkan waktu sampai 1,6 tahun.

13. Latihan beban
Roizen berpendapat bahwa latihan beban hanya sekitar 30 menit seminggu sekali dapat memperlambat usia, selain membuat tubuh kita semakin kuat, lentur dan membuat kulit terlihat kencang. Jika memang berat badan bukan target utama Anda, mungkin menguatkan otot serta memperbaiki postur tubuh bisa menjadikan alasan untuk memiliki tubuh yang bugar. Program ini dapat membalikkan waktu sampai 1,7 tahun.

14.Bersosialisasi
Mungkin Anda berpikir menghabiskan waktu dirumah dengan membaca akan membuat Anda lebih awet muda daripada mengahbiskan waktu di kota. Selama kehidupan sosial Anda tidak melibatkan minum - minum yang berlebihan, pengurangan jam tidur serta mengurangi isapan rokok bisa membuat Anda tampak lebih muda."Sosialisasi adalah cara mengurangi stress," ujar Roizen. Semakin bersosialisasi Anda dengan lingkungan Anda semakin banyak kesempatan Anda untuk memperlambat usia Anda. Program ini dapat membalikkan waktu sampai 2,3 tahun

Semoga Sukses dan Awet Muda Selalu y Kawand...

Sumber Original Post : http://devit1104.blogspot.com

cara bikin wajah tetap GANTENG, dan KEREN Abiizzz




pria tampan
Tips biar ganteng, agar wajah tampak ganteng, membuat wajah enak dipandang, tampil percaya diri.

Semua pria pasti mendambakan sekali agar wajahnya terlihat tampan, ganteng,cool atau apalah namanya. Ketampanan memang bukanlah segalanya namun tidak munafik bahwa wanita tetap lebih memilih pria yang good-looking jika pribadinya sesuai dengan apa yang diharapkan wanita. Sehingga tidak jarang berbagai cara dilakukan agar wajahnya terlihat maksimal, mulai dari perawatan rutin ke salon hingga operasi silikon yang pastinya menguras biaya yang tidak sedikit. Padahal hasilnya belum tentu sesuai dengan apa yang kita inginkan, dan tidak jarang ada yang malah memperoleh masalah baru karena menjalankan tips yang tidak aman tersebut.



Berikut beberapa tips yang bisa anda pilih agar anda terlihat tampan/ganteng :

1. Minta dilahirkan kembali

Hal ini mungkin tips yang paling tidak masuk akal tapi ini adalah cara yang paling jitu dan efektif. Mintalah untuk dilahirkan kembali dengan wajah yang tampan sesuai dengan keinginan anda. Tapi jangan salahkan saya jika ibu anda akan mengatakan anda tidak waras jika anda mengatakan hal ini kepada beliau, karena ini memang tidak akan bisa anda lakukan.

2. Lakukan Operasi Plastik (Silikon)

Hal ini adalah alternatif kedua jika anda tetap ingin mengubah wajah anda menjadi lebih tampan, membuat hidung sedikit lebih mancung, dagu sedikit lebih lancip dan warna kulit diubah menjadi lebih terang, akan membuat anda terlihat berbeda dari sebelumnya. Hal ini banyak dilakukan oleh para pria Thailand agar mereka terlihat lebih oke. Tapi sayangnya untuk melakukan ini anda harus menyiapkan uang yang tidak sedikit untuk operasi awal dan kontrol rutin setiap 3-6 bulan sekali.

Tapi anda jangan senang dulu meskipun anda punya uang yang cukup untuk melakukannya. Mengingat operasi ini menggunakan silikon alias bahan kimia yang sebenarnya tubuh tidak memerlukan bahan ini, otomatis penggunaan silikon dalam waktu lama akan berbahaya bagi tubuh. Dan ingat, seperti saya katakan tadi bahwa setelah anda melakukan operasi ini anda tidak dibiarkan begitu saja tetapi anda harus terus lakukan kontrol setiap periode tertentu untuk menjaga kondisi silikon tadi agar tetap membuat wajah anda ‘tampan’. Tapi mengingat silikon juga tidak baik digunakan dalam jangka waktu lama oleh tubuh sehingga pada masa tertentu anda harus menghentikan penggunaannya. Dan apa jadinya setelah sekian lama anda menggunakan tiba-tiba dihentikan? Mungkin wajah anda akan jauh lebih [mohon maaf] buruk dari sebelumnya. Kalaupun anda tidak memperdulikan masalah tersebut dan anda berpikir yang penting sekarang hasilnya bagaimana, percayalah bahwa tidak ada jaminan 100% bahwa anda akan menjadi tampan setelah melakukan operasi ini. Karena terdapat banyak kasus di luar negeri orang yang melakukan operasi silikon malah menjadikan wajahnya terlihat aneh dan lebih buruk dari yang aslinya. Sayang sekali bukan.

3. Senyum dan Sucikan hatimu

Ini adalah tips yang paling aman, murah dan mendapat jaminan bahwa anda akan terlihat “tampan”. Saya mengatakan tampan di sini, bukan berarti setelah senyum anda akan berubah menjadi setampan artis idola anda. Tentu saja tidak. Melainkan ketampanan dari dalam yang membuat wanita melihat anda dengan takjub. Bukankah tujuan awal anda adalah agar wanita dan orang-orang di sekeliling anda menyukai anda bukan? nah senyumlah jawabannya.

Kenapa harus senyum?

Karena senyum yang alami dan ikhlas akan membuat wajah anda terlihat jernih dan seakan-akan tanpa dosa. Senyum juga memberikan kesan-kesan positif bagi anda yang tentunya sangat disukai oleh wanita, juga lelaki, yakni kesan ramah, sopan, baik hati, bersahabat,tidak sombong,gemar membantu dan lain sebagainya. Buat apa anda memiliki wajah seperti Mario Maurer tapi anda tidak disenangi oleh wanita dan orang di sekeliling anda. Lebih baik anda menjadi diri anda sendiri tapi seluruh dunia tertegun ketika melihat anda. Jadi setiap anda bertemu dengan siapa saja, usahakanlah untuk senyum. Perlakuan kecil ini akan menjadi hal yang tidak terlupakan bagi orang tersebut apalagi jika orang tersebut memang sudah sejak lama menaroh perhatian istimewa kepada anda.

Selain itu, jagalah kebersihan hati. Bagaimana caranya? Caranya sangat mudah. Tidak perlu bayar atau ngutang. Cukup dengan melaksanakan semua perbuatan positif dan menjauhi perbuatan negatif dengan IKHLAS termasuk menghilangkan sifat iri-dengki, satwa sangka,dsb. Ikhlas menjadi poin utama karena tanpa itu, apa yang anda lakukan tidak ada artinya. Selain itu berusahalah untuk selalu berpikir positif dan mengambil hikmah dari setiap kejadian. Ketika hati sudah bersih, muka dengan sendirinya akan berkata dengan lantang kepada dunia bahwa ANDA adalah orang yang pantas untuk dikagumi. Kalau sudah begini, anda tidak perlu lagi operasi silikon kan?

Dan hal terakhir yang ingin saya sampaikan, bukan maksud saya untuk memaksa anda untuk masuk Islam karena dalam agama saya memang tidak pernah diperintahkan untuk memaksa orang masuk Islam, tapi yang terpenting mendorong perbuatan baik dan mencegah perbuatan mungkar. Harapan saya kepada anda, masuklah ke dalam islam secara Khaffah atau menyeluruh, tidak setengah-setengah. Laksanakan rukun islam dan rukun iman namun juga menerapkan makna dasarnya dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya kita laksanakan puasa (yang makna dasarnya adalah melatih kesabaran) dan melaksanakan ibadah qurban (yang makna dasarnya adalah melatih jiwa rela berkorban). Nah jika anda telah melaksanakan ibadah tersebut, ikutilah dengan menerapkan nilai dasarnya dalam kehidupan keseharian anda, melatih untuk lebih sabar atau berkorban dengan ikhlas tidak hanya pada saat idul Adha. Niscaya jika anda telah melaksanakannya secara khaffah, anda akan memperoleh banyak makna hidup yang jauh lebih besar dibandingkan hanya sekedar

Trik cepat tinggi BADAN


Selama ini kita mungkin sering mendengar atau membaca dari sebuah referensi yang menyatakan kalau pertumbuhan tinggi badan wanita itu terhenti di usia 18-21 tahun. Tapi, sebenanarnya dengan mengkombinasikan asupan makanan, latihan fisik dan tidur teratur anda masih berkesempatan untuk menambah tinggi badan sampai usia 30 tahun.

Gaya hidup sehat hingga selepas masa remaja, masih memungkinkan seseorang tumbuh paling sedikit 2-4 inci atau 5-10 sentimeter secara alami.


Lari cepat jarak pendek (sprint)
Latihan ini bermanfaat meningkatkan pelepasan hormon pertumbuhan. Penekanan pada otot kaki selama latihan berdampak pada pemanjangan tulang dan otot.
Tetapi jangan terlalu sering melakukannya karena dapat menyebabkan pembengkakan pada otot dan tendon. Sprint dianjurkan pada permukaan alami seperti lantai atau rumput, bukan beton.
Menendang
Berdiri dengan kaki lebar dan angkat satu kaki kemudian lakukan tendangan. Ulangi minimal 20 tendangan pada satu kaki dan kemudian beralih ke kaki yang lain. Lakukan latihan ini selama 20 kali, karena dapat memperpanjang tulang kering dan paha.
Lompat
Berdirilah di depan bangku atau tangga setinggi kaki. Untuk memulai, lompat dengan satu kaki dalam sepuluh hitungan. Lalu, ulangi dengan kaki lain. Lakukan gerakan melompat hingga tiga kali. Anda bisa beristirahat di sela latihan.
Bersepeda
Gerakan mengayuh sepeda membuat jari kaki terus mencapai pedal. Ini merupakan peregangan yang bisa membuat kaki lebih panjang. Lakukanlah selama sekitar 10-15 menit. Anda juga dapat menggunakan sepeda statis atau stationary cycle.
Berenang
Olahraga satu ini memang sangat efektif untuk membuat tubuh fit dan lebih fleksibel. Lakukan renang gaya dada dan lakukan minimal 20 menit.
Lompat tali
Latihan ini sangat menyenangkan, apalagi jika Anda sambil mendengarkan musik menghentak. Lakukan sebanyak 300 kali setiap hari.
Berayun
Gunakan penahan atau ambang pintu yang tinggi. Anda dapat membelinya di toko peralatan olahraga. Awali posisi dengan berdiri lalu biarkan tubuh berayun. Posisi kaki bisa lurus atau ditekuk, buatlah tubuh senyaman mungkin. Lakukan gerakan ini setidaknya 10 kali dalam sehari.
Free Hand
Berdirilah tegak dalam ruangan yang luas dan tarik napas dalam-dalam. Angkat tangan letakan di tingkat bahu, lalu dorong tangan sejauh mungkin dan lepaskan napas. Ulangi 8 -10 kali.
Tarik napas dan kembali memosisikan tangan. Lalu, angkat tumit sambil berdiri jinjit, hembuskan napas, ulangi 80-10 kali. Tarik napas dan angkat lengan terentang di atas kepala. Lalu ayunkan ke dalam dengan arah melingkar dan buang napas. Ulangi 80-10 kali.
Cobalah memilih latihan yang paling sesuai bagi anda dan lakukan secara teratur dibarengi dengan asupan gizi dan istirahat yang cukup, semoga mendapatkan hasil seperti yang anda idamkan.

Tinggi badan bisa menjadi masalah serius dan sensitif, terutama bagi pria. Itu karena “tuntutan” masyarakat mengenai sosok pria ideal adalah tinggi tegap. Untuk mendapat tinggi badan ideal itu, ada beberapa faktor yang saling terkait dan menunjang pertumbuhan tinggi badan, yakni faktor genetik, nutrisi, dan aktivitas fisik (olahraga).
Dipengaruhi gen
Dijelaskan oleh Dr Andito Wibisono SpOt, ahli bedah tulang dari RS Bintaro, tinggi badan dipengaruhi gen. “Kalau orang memiliki gen tinggi yang bagus, pasti akan tinggi. Gen ini didapat dari keturunan. Contohnya, orang Afrika umumnya kurus tinggi karena bangsa mereka memiliki gen tinggi yang bagus,” paparnya,
Hasil penelitian terkini menemukan sebuah gen yang menentukan tinggi pendeknya seseorang, namanya HMGA2. Perubahan sebuah “huruf” dasar di kode genetik HMGA2, yakni C (Cytosine) akan berpengaruh.
Seseorang yang hanya mendapatkan C dari salah satu orangtua, lebih tinggi 0,5 cm dari yang hanya memiliki T (Thymin). Bila memiliki C ganda, akan lebih tinggi 1 cm dari yang memiliki T ganda. Tentu masih ada gen lain yang berkaitan dengan tinggi badan. HMGA2 hanya menjelaskan 0,3 persen dari keberagaman tinggi manusia.
Beberapa ahli menyatakan, semua orang masih berpeluang lebih tinggi jika memiliki kakek buyut dengan postur tinggi. Ini menjelaskan mengapa ada anak yang lebih tinggi ketimbang orangtuanya. Dalam kondisi ini ada semacam faktor keberuntungan. Jadi gen tinggi itu hanya “melangkahi” orangtua si anak, sedangkan si cucu mendapat warisan gen tinggi dari kakeknya.
Nutrisi
Pusat pertumbuhan tinggi manusia, lanjut Dr Andito, berada pada lempeng epiphyseal plate yang terletak di ujung tiap tulang panjang. Epiphyseal plate ini ada sejak manusia lahir dan menutup alias berhenti bekerja saat usia 16 tahun (wanita) dan 18 (pria). “Maksimal usia 20-21 tahun. Jika lempeng ini sudah menutup, pertumbuhan tinggi turut berhenti,” ujarnya.
Pertumbuhan tinggi seseorang bisa terganggu jika terjadi sesuatu pada lempeng epiphyseal. Cedera, trauma akibat kecelakaan, penyakit kanker tulang bisa merusak kerja lempengan ini.
Lempeng ini tidak bekerja sendirian. “Hormon pertumbuhan dan banyak hormon lain turut menentukan kinerjanya,” katanya. Untuk menunjang kerja hormon-hormon ini diperlukan gizi yang cukup.
Menurut Dr Andito, bangsa Jepang dulu dikenal pendek atau kate. Kini tinggi mereka sama dengan rata-rata orang Indonesia. “Hal itu karena ada perbaikan nutrisi dari generasi ke generasi,” sebutnya.
Untuk bertambah ke atas, tubuh memerlukan semua zat dan mineral yang ada dalam makanan. “Makan empat sehat lima sempurna atau makanan seimbang sudah cukup. Jadi tidak hanya makan yang mengandung kalsium melulu. Nanti tulangnya kuat, tapi bagian lain tubuh kekurangan nutrisi penting,” katanya.
Aktivitas fisik (olahraga)
Kegiatan sehari-hari-juga berperan dalam urusan tinggi badan. Aktivitas yang dapat merangsang kerja lempeng epiphyseal, misalnya atletik, basket, berenang, dan lompat tali. “Olahraga ini mesti dilakukan pada masa pertumbuhan. Jika dilakukan setelah masa pertumbuhan, ya sia-sia saja,” ujarnya.
Ketiga faktor tadi saling terkait. “Jika memiliki gen tinggi tapi tidak didukung nutrisi dan olahraga, bisa jadi pertumbuhannya mandek dan tidak optimal,” imbuhnya.

Kamis, 15 September 2011

akibat sex bebas

41.jpg
Tingginya kasus penyakit Human Immunodeficiany Virus/Acquired Immnune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS), khususnya pada kelompok umur remaja, salah satu penyebabnya akibat pergaulan bebas.Hasil penelitian di 12 kota di Indonesia termasuk Denpasar menunjukkan 10-31% remaja yang belum menikah sudah pernah melakukan hubungan seksual.
Di kota Denpasar dari 633 pelajar Sekolah Menengah Tingkat Atas (SLTA) yang baru duduk di kelas II, 155 orang atau 23,4% mempunyai pengalaman hubungan seksual.
Mereka terdiri atas putra 27% dan putri 18%. Data statistik nasional mengenai penderita HIV/AIDS di Indonesia menunjukkan bahwa sekitar 75% terjangkit hilangnya kekebalan daya tubuh pada usia remaja.
Demikian pula masalah remaja terhadap penyalahgunaan narkoba semakin memprihatinkan.Berdasarkan data penderita HIV/AIDS di Bali hingga Pebruari 2005 tercatat 623 orang, sebagian besar menyerang usia produktif. Penderita tersebut terdiri atas usia 5-14 tahun satu orang, usia 15-19 tahun 21 orang, usia 20-29 tahun 352 orang, usia 30-39 tahun 185 orang, usia 40-49 tahun 52 orang dan 50 tahun ke atas satu orang.
semakin memprihatinkan penderita HIV/AIDS memberikan gambaran bahwa, cukup banyak permasalahan kesehatan reproduksi yang timbul diantara remaja. Oleh sebab itu mengembangan model pusat informasi dan konsultasi kesehatan reproduksi remaja melalui pendidik (konselor) sebaya menjadi sangat penting.
“Pusat informasi dan konsultasi kesehatan reproduksi remaja menjadi model pemberdayaan masyarakat yang bertujuan menumbuhkan kesadaran dan peranserta individu memberikan solusi kepada teman sebaya yang mengalami masalah kesehatan reproduksi”.
Pelatihan Managemen tersebut diikuti 24 peserta utusan dari delapan kabupaten dan satu kota di Bali berlangsung selama empat hari.
Belum lama ini ada berita seputar tentang keinginan sekelompok masyarakat agar aborsi dilegalkan, dengan dalih menjunjung tinggi nilai hak azasi manusia. Ini terjadi karena tiap tahunnya peningkatan kasus aborsi di Indonesia kian meningkat, terbukti dengan pemberitaan di media massa atau TV setiap tayangan pasti ada terungkap kasus aborsi. Jika hal ini di legalkan sebgaimana yang terjadi di negara-negara Barat akan berakibat rusaknya tatanan agama, budaya dan adat bangsa. Berarti telah hilang nilai-nilai moral serta norma yang telah lama mendarah daging dalam masyarakat. Jika hal ini dilegal kan akan mendorong terhadap pergaulan bebas yang lebih jauh dalam masyarakat.
Orang tidak perlu menikah untuk melakukan hubungan seks. Sedangkan pelepasan tanggung jawab kehamilan bisa diatasi dengan aborsi. Legalisasi aborsi bukan sekedar masalah-masalah kesehatan reproduksi lokal Indonesia, tapi sudah termasuk salah satu pemaksaan gaya hidup kapitalis sekuler yang dipropagandakan PBB melalui ICDP (International Conference on Development and Population) tahun 1994 di Kairo Mesir.
Pada dasarnya seorang wanita yang melakukan aborsi akan mengalami ; penderitaan kehilangan harga diri (82%), berteriak-teriak histeris (51%), mimpi buruk berkali-kali mengenai bayi (63%), ingin bunuh diri (28%), terjerat obat-obat terlarang (41%), dan tidak bisa menikmati hubungan seksual (59%).
Aborsi atau abortus berarti penguguran kandungan atau membuang janin dengan sengaja sebelum waktunya, (sebelum dapat lahir secara alamiah). Abortus terbagi dua;
Pertama, Abortus spontaneus yaitu abortus yang terjadi secara tidak sengaja. penyebabnya, kandungan lemah, kurangnya daya tahan tubuh akibat aktivitas yang berlebihan, pola makan yang salah dan keracunan.
Kedua, Abortus provocatus yaitu aborsi yang disengaja. Disengaja maksudnya adalah bahwa seorang wanita hamil sengaja menggugurkan kandungan/ janinnya baik dengan sendiri atau dengan bantuan orang lain karena tidak menginginkan kehadiran janin tersebut.
Risiko Aborsi
Aborsi memiliki risiko penderitaan yang berkepanjangan terhadap kesehatan maupun keselamatan hidup seorang wanita. Tidak benar jika dikatakan bahwa seseorang yang melakukan aborsi ia ” tidak merasakan apa-apa dan langsung boleh pulang “.

Ini adalah informasi yang sangat menyesatkan bagi setiap wanita, terutama mereka yang sedang kebingungan karena tidak menginginkan kehamilan yang sudah terjadi. Resiko kesehatan terhadap wanita yang melakukan aborsi berisiko kesehatan dan keselamatan secara fisik dan gangguan psikologis.
Dalam buku “Facts of Life” yang ditulis oleh Brian Clowes, Phd; Risiko kesehatan dan keselamatan fisik yang akan dihadapi seorang wanita pada saat melakukan aborsi dan setelah melakukan aborsi adalah ;
- Kematian mendadak karena pendarahan hebat.
- Kematian mendadak karena pembiusan yang gagal.
- Kematian secara lambat akibat infeksi serius disekitar kandungan.
- Rahim yang sobek (Uterine Perforation).
- Kerusakan leher rahim (Cervical Lacerations) yang akan menyebabkan cacat pada anak berikutnya.
- Kanker payudara (karena ketidakseimbangan hormon estrogen pada wanita),
- Kanker indung telur (Ovarian Cancer).
- Kanker leher rahim (Cervical Cancer).
- Kanker hati (Liver Cancer).
- Kelainan pada placenta/ari-ari (Placenta Previa) yang akan menyebabkan cacat pada anak berikutnya dan pendarahan hebat pada saat kehamilan berikutnya.
- Menjadi mandul/tidak mampu memiliki keturunan lagi ( Ectopic Pregnancy).
- Infeksi rongga panggul (Pelvic Inflammatory Disease).
- Infeksi pada lapisan rahim (Endometriosis)

Proses aborsi bukan saja suatu proses yang memiliki resiko tinggi dari segi kesehatan dan keselamatan seorang wanita secara fisik, tetapi juga memiliki dampak yang sangat hebat terhadap keadaan mental seorang wanita. Gejala ini dikenal dalam dunia psikologi sebagai “Post-Abortion Syndrome” (Sindrom Paska-Aborsi) atau PAS. Gejala-gejala ini dicatat dalam ” Psychological Reactions Reported After Abortion ” di dalam penerbitan The Post-Abortion Review.
Oleh sebab itu yang sangat penting untuk diperhatikan dalam hal ini adanya perhatian khusus dari orang tua remaja tersebut untuk dapat memberikan pendidikan seks yang baik dan benar. Dan memberikan kepada remaja tersebut penekanan yang cukup berarti dengan cara meyampaikan; jika mau berhubungan seksual, mereka harus siap menanggung segala risikonya yakni hamil dan penyakit kelamin.
Namun disadari, masyarakat (orangtua) masih memandang tabu untuk memberikan pendidikan, pengarahan sex kepada anak. Padahal hal ini akan berakibat remaja mencari informasi dari luar yang belum tentu kebenaran akan hal sex tersebut.
Nilai Pancasila
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh perusahaan riset Internasional Synovate atas nama DKT Indonesia melakukan penelitian terhadap perilaku seksual remaja berusia 14-24 tahun. Penelitian dilakukan terhadap 450 remaja dari Medan, Jakarta, Bandung dan Surabaya.

Hasil penelitian tersebut mengungkapkan bahwa 64% remaja mengakui secara sadar melakukan hubungan seks pranikah dan telah melanggar nilai-nilai dan norma agama. Tetapi, kesadaran itu ternyata tidak mempengaruhi perbuatan dan prilaku seksual mereka. Alasan para remaja melakukan hubungan seksual tersebut adalah karena semua itu terjadi begitu saja tanpa direncanakan.
Hasil penelitian juga memaparkan para remaja tersebut tidak memiliki pengetahuan khusus serta komprehensif mengenai seks. Informasi tentang seks (65%) mereka dapatkan melalui teman, Film Porno (35%), sekolah (19%), dan orangtua (5%). Dari persentase ini dapat dilihat bahwa informasi dari teman lebih dominan dibandingkan orangtua dan guru, padahal teman sendiri tidak begitu mengerti dengan permasalahan seks ini, karena dia juga mentransformasi dari teman yang lainnya.
Kurang perhatian orangtua, kurangnya penanaman nilai-nilai agama berdampak pada pergaulan bebas dan berakibat remaja dengan gampang melakukan hubungan suami istri di luar nikah sehingga terjadi kehamilan dan pada kondisi ketidaksiapan berumah tangga dan untuk bertanggung jawab terjadilah aborsi. Seorang wanita lebih cendrung berbuat nekat (pendek akal) jika menghadapi hal seperti ini.
Pada zaman modren sekarang ini, remaja sedang dihadapkan pada kondisi sistem-sistem nilai, dan kemudian sistem nilai tersebut terkikis oleh sistem nilai yang lain yang bertentangan dengan nilai moral dan agama. Seperti model pakaian (fasion), model pergaulan dan film-film yang begitu intensif remaja mengadopsi kedalam gaya pergaulan hidup mereka termasuk soal hubungan seks di luar nikah dianggap suatu kewajaran.
Bebera faktor yang menyebabkan terjadinya pergaulan bebas dikalangan remaja yaitu;
Pertama, Faktor agama dan iman.
Kedua, Faktor Lingkungan seperti orangtua, teman, tetangga dan media.
Ketiga, Pengetahuan yang minim ditambah rasa ingin tahu yang berlebihan.
Keempat, Perubahan Zaman.

Nilai Agama
Firman Allah: ” Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut melarat. Kamilah yang memberi rezeki kepada mereka dan kepadamu juga. Sesungguhnya membunuh mereka adalah dosa yang besar.” ( QS 17:31 ). Banyak calon ibu yang masih muda beralasan bahwa karena penghasilannya masih belum stabil atau tabungannya belum memadai, kemudian ia merencanakan untuk menggugurkan kandungannya.

Padahal ayat tersebut telah jelas menerangkan bahwa rezeki adalah urusan Allah sedangkan manusia diperintahkan untuk berusaha. Membunuh satu nyawa sama artinya dengan membunuh semua orang. Menyelamatkan satu nyawa sama artinya dengan menyelamatkan semua orang.
Islam memberikan ganjaran dosa yang sangat besar terhadap pelaku aborsi. Firman Allah: “Barang siapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena sebab-sebab yang mewajibkan hukum qishash, atau bukan karena kerusuhan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barang siapa yang memelihara keselamatan nyawa seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara keselamatan nyawa manusia semuanya.” (QS 5:32 )
Oleh sebab itu aborsi adalah membunuh, membunuh berarti melakukan tindakan kriminal dan melawan terhadap perintah Allah. Al-Quran menyatakan: “Adapun hukuman terhadap orang-orang yang berbuat keonaran terhadap Allah dan RasulNya dan membuat bencana kerusuhan di muka bumi ialah: dihukum mati, atau disalib, atau dipotong tangan dan kakinya secara bersilang, atau diasingkan dari masyarakatnya. Hukuman yang demikian itu sebagai suatu penghinaan untuk mereka di dunia dan di akhirat mereka mendapat siksaan yang pedih.” (QS 5:36)
Nilai Yuridis/Hukum
Dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana Indonesia Bab XIV tentang kejahatan terhadap kesusilaan pasal 229 ayat (1) dikatakan bahwa perbuatan aborsi yang disengaja atas perbuatan sendiri atau meminta bantuan pada orang lain dianggap sebagai tindakan pidana yang diancam dengan hukuman paling lama 4 tahun penjara atau denda paling banyak tiga ribu rupiah.

Ayat (2) pasal 299 tersebut melanjutkan bahwa apabila yang bersalah dalam aborsi tersebut adalah pihak luar ( bukan ibu yang hamil ) dan perbuatan itu dilakukan untuk tujuan ekonomi, sebagai mata pencarian, maka hukumannya dapat ditambah sepertiga hukuman pada ayat (1) dia atas.
Apabila selama ini perbuatan itu dilakukan sebagai mata pencarian, maka dapat dicabut haknya untuk melakukan mata pencarian tersebut. Kemudian pada pasal 346 dikatakan bahwa wanita yang dengan sengaja menggugurkan kandungannya atau meyuruh orang lain untuk melakukan hal itu 0diancam hukuman penjara paling lama empat tahun.
Pada pasal 347 ayat (1) disebutkan orang yang menggugurkan atau mematikan kehamilan seorang wanita tanpa persetujuan wanita itu diancam hukuman paling lama 12 tahun penjara, dan selanjutnya ayat (2) menyebutkan jika dalam menggugurkan kandungan tersebut berakibat pada hilangnya nyawa wanita yang mengandung itu, maka pihak pelaku dikenakan hukuman penjara paling lama 15 tahun.
Dalam pasal 348 ayat (1) disebutkan bahwa orang yang dengan sengaja menggugurkan kandungan seorang wanita atas persetujuan wanita itu diancam hukuman paling lama 15 tahun penjara, dan ayat (2) melanjutkan, jika dalam perbuatan itu menyebabkan wanita itu meninggal, maka pelaku diancam hukuman paling lama 17 tahun penjara. Dengan demikian, perbuatan aborsi di Indonesia termasuk tindakan kejahatan yang diancam dengan hukuman yang jelas dan tegas.
Kesimpulan
Telah jelas bagi kita tidak ada dasar bagi Rancangan pembentukan Undang-undang legalisasi aborsi karena hal itu bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, Agama dan Hukum yang berlaku. Legalisasi aborsi akan mendorong pergaulan bebas lebih jauh dalam masyarakat.

Orang tidak perlu menikah untuk melakukan hubungan seks. Sedangkan pelepasan tanggung jawab kehamilan bisa diatasi dengan aborsi. Sedangkan dilarang saja masih banyak terjadi aborsi, bagaimana jika hal ini dilegalkan? Legalisasi akan berakibat orang tidak lagi takut untuk melakukan hubungan intim pranikah, prostitusi karena jika hamil hanya tinggal datang ke dokter atau bidan beranak untuk menggugurkan, dengan kondisi ini dokter ataupun bidan dengan leluasa memberikan patokan harga yang tinggi dalam sekali melakukan pengguguran.
Jika perharinya yang melakukan aborsi 7 s/d 8 orang dan harga sekali aborsi sebesar Rp. 4.000.000,-, berarti dalam satu harinya dokter ataupun bidan bisa meraup keuntungan sebesar Rp. 32.000.000,-. Jika di legalkan hal tersebut lebih berdampak negatif bagi pertumbuhan dan perkembangan remaja, legalisasi tidak memberikan manfaat bagi masyarakat dan bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila dan Agama, jika bertentangan tidak perlu diterima/dibentuk peraturan tersebut.
Yang terpenting sebenarnya adalah bagaimana remaja dapat menempatkan dirinya sebagai remaja yang baik dan benar sesuai dengan tuntutan agama dan norma yang berlaku di dalam masyarakat serta dituntut peran serta orangtua dalam memperhatikan tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari anaknya, memberikan pendidikan agama, memberikan pendidikan seks yang benar. Oleh sebab itu permasalahan ini merupakan tugas seluruh elemen bangsa tanpa terkecuali, agar menjadi sebuah proritas dalam penanganannya agar tidak terjadi kematian disebabkan aborsi tersebut.

Langkah-Langkah Mengatasi Pencemaran Udara * Penampalan ozon Bahagian ozon yang berlubang ditampal dengan mengionkan oksigen di atmosfera melalui penggunaan belon helium. Selain itu, penampalan ozon juga boleh dilakukan dengan menembak peluru ozon dengan menggunakan kapal terbang yang mampu menampal ozon. Namun begitu, penampalan ozon ini hanya dapat mengawal pencemaran udara untuk jangka masa pendek sahaja. * Memperkenalkan undang-undang Pihak kerajaan yang bertindak sebagai agen pentadbir negara telah mengubalkan pelbagai undang-undang dalam mengawal kadar pencemaran. Sebagai contoh, industri besar dan kecil diwajib menapiskan asap yang dikeluarkan. Wet scrubber merupakan penapis asap kilang dengan menyembur air dan batu kapur pada asap. Proses ini dapat mengurangkan sulfur dioksida sampai 90%. * Penggunaan teknologi Dengan adanya teknologi moden, penggunaan kenderaan menggunakan kuasa elektrik sedang dikaji secara giat di negara-negara barat. Kenderaan jenis ini bukan sahaja tidak menghasilkan pencemaran udara malah pencemaran bunyi. Walaubagaimanapun, tenaga elektrik adalah mahal dan kesannya terhadap alam sekitar mungkin bergantung kepada cara tenaga elektrik tersebut dihasilkan. * Kitar semula Mengitar semula bermaksud memproses atau menggunakan semula bahan buangan seperti plastik, kertas, tin aluminium dan sebagainya. Kaedah ini merupakan proses yang sangat selamat kepada alam sekitar kerana dapat mengurangkan kadar pencemaran. Pembakaran sampah-sarap turut dapat dikurangkan.

Langkah-Langkah Mengatasi Pencemaran Udara

  • Penampalan ozon

Bahagian ozon yang berlubang ditampal dengan mengionkan oksigen di atmosfera melalui penggunaan belon helium. Selain itu, penampalan ozon juga boleh dilakukan dengan menembak peluru ozon dengan menggunakan kapal terbang yang mampu menampal ozon. Namun begitu, penampalan ozon ini hanya dapat mengawal pencemaran udara untuk jangka masa pendek sahaja.

  • Memperkenalkan undang-undang
Pihak kerajaan yang bertindak sebagai agen pentadbir negara telah mengubalkan pelbagai undang-undang dalam mengawal kadar pencemaran. Sebagai contoh, industri besar dan kecil diwajib menapiskan asap yang dikeluarkan. Wet scrubber merupakan penapis asap kilang dengan menyembur air dan batu kapur pada asap. Proses ini dapat mengurangkan sulfur dioksida sampai 90%.

  • Penggunaan teknologi

Dengan adanya teknologi moden, penggunaan kenderaan menggunakan kuasa elektrik sedang dikaji secara giat di negara-negara barat. Kenderaan jenis ini bukan sahaja tidak menghasilkan pencemaran udara malah pencemaran bunyi. Walaubagaimanapun, tenaga elektrik adalah mahal dan kesannya terhadap alam sekitar mungkin bergantung kepada cara tenaga elektrik tersebut dihasilkan.


  • Kitar semula
Mengitar semula bermaksud memproses atau menggunakan semula bahan buangan seperti plastik, kertas, tin aluminium dan sebagainya. Kaedah ini merupakan proses yang sangat selamat kepada alam sekitar kerana dapat mengurangkan kadar pencemaran. Pembakaran sampah-sarap turut dapat dikurangkan.

Source : An Introduction to Pencak Silat by Central Board of The Indonesian Pencak Silat Association IPSI : Indonesia Pencak Silat Federation Pencak Silat is a compound word. Pencak and Silat have the same meanings and are parts of the culture of people of Malay race, that is, the ethnic group who are the native inhabitants in Indonesia, Malaysia, Singapore and Brunei Darussalam. The word Pencak is commonly used by people in Java, whereas the word Silat is commonly used by the people who live in the other regions of Indonesia as well as in Malaysia, Singapore and Brunei Darussalam. The combination of the words Pencak and Silat into a compound word was made for the first time when an organization of the unity of Pencak schools and Silat schools in Indonesia was founded in Surakarta in 1948, which called Ikatan Pencak Silat Indonesia (The Indonesian Pencak Silat Association), abbreviated as IPSI. Since then, Pencak Silat has become the official term in Indonesia. This term is also used by the schools in many different countries which teach Pencak and Silat derived from Indonesia. In the international communities, Pencak Silat has become the official term since the international federation organization was founded in Jakarta in 1980, which was called Persekutuan Pencak Silat Antarabangsa, abbreviated as PERSILAT, (The International Pencak Silat Federation). Nevertheless, people use the words Pencak and Silat separately as a single word due to the dialectic habit. The following analysis is the resume of some important things about Pencak Silat included : history, philosophy, kinds, styles, schools and pendekar, research and writing, development and dissemination and challenges against Pencak Silat. The whole analysis will be summarized as a general conclusion. THE HISTORY The principal needs of human being are security and prosperity. To fulfill those needs, men invent and develop various means (techniques) and equipment. The men’s invention concerning the need for security, are physical means and equipment to deal with and overcome many kinds of threats, challenges, obstacles and annoyances. The means are among others then so called jurus and weapon. Jurus is a technique of effective physical (body) movement for self-defense or attacking with or without weapon. It’s early stage form was very simple. It was an imitation of animal’s body movement conformed with human’s anatomy. Then it was developed continuously, coinciding with the development of men’s culture. The used weapon was also developed in the same way. The Malay ethnic people are agrarian society and their social relationship is accomplished through paguyuban (Gemeinschaft) system. The social characteristics and social relationship of such a system have shaped the wisdom and way of life which hold the religious values and principles and the people’s morality in high esteem. In accordance with the social system mentioned above, jurus should be used in a responsible way. It can be accomplished if the performer practices self control. Jurus can only be used for self-defense. Man also invented means (techniques) and equipment in different kinds to fulfill his prosperity (welfare), among others by developing jurus into artistic and sports forms which can supply physical and mental welfare. Through their social and cultural development, the Malay ethnic people have absorbed foreign influences into their life, which are in harmony with the religious and moral values and principles they hold in high esteem. Related with that development, the Hindu philosophy has been absorbed and applied to put the wisdom and the way of life of Malay ethnic in order. Then this philosophy is applied in relation with the control of using jurus. Since this applied philosophy focuses its attention on the budi pekerti luhur or noble mind and character, or sublime ethic, so it is called the philosophy of sublime ethic. The control of self defensive, artistic and sports jurus with its philosophy based on the high esteemed religious and moral values and principles by the Malay ethics as a unity and oneness, is called Pencak Silat. Thus, the identity of Pencak Silat is determined by 3 principal things, that is : 1. The culture of the Malay ethnic people as its source and pattern. 2. The philosophy of the sublime ethic as the spirit and motivation of its usage. 3. The substance of Pencak Silat itself which has mental spiritual (self control), self defensive, artistic and sports aspects as a unity. Pencak Silat with such identity came into existence around the 4th century, when there were kingdoms which became the cultural development centers in the living regions of the Malay ethnic people. At the time of these kingdoms, firstly Hindu, secondly Buddhist and lastly Islam, Pencak Silat was developed and spreading widely. When the living regions of the Malay ethnic people were under the authority of foreign colonial powers from West Europe, the education of Pencak Silat which was regarded as a means to grow nationalistic spirit, was restricted and the prohibited. But the educational activities of Pencak Silat went on secretly. During the Japanese occupation, the colonial government allowed the people to develop their culture freely in order to get their support for the Japanese warfare against the Allied Powers. At that time the education of Pencak Silat was conducted again as it was in the beginning and was spreading widely. After the living regions of the Malay ethnic people had been freed from the foreign authorities and then independent countries emerged such as Indonesia, Malaysia, Singapore and Brunei Darussalam, the growth and dissemination of Pencak Silat became faster, particularly after the founding of national organizations of Pencak Silat in those countries, namely Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) or The Indonesian Pencak Silat Association, Persekutuan Silat Kebangsaan Malaysia (PESAKA) or The Malaysian National Silat Federation, Persekutuan Silat Singapore (PERSISI) or The Singaporean Silat Federation and Persekutuan Silat Brunei Darussalam (PERSIB) or The Brunei Darussalam Silat Federation. Pencak Silat has also developed and spread outside its original countries, particularly after the founding of Persekutuan Pencak Silat Antara Bangsa (PERSILAT) or The International Pencak Silat Federation. THE PHILOSOPHY The Philosophy of Pencak Silat is called the philosophy of budi pekerti luhur (noble mind and character), because it focuses its interest on the sublime ethic. According to this philosophy a peaceful, secure, orderly and prosperous society can be created maximally if all of its members keep the code of sublime ethic. Therefore, the way of life which should be made their principle is the one that forms noble mind and character in themselves. Budi is a dynamic psychological aspect of human being which possesses the elements of cipta, rasa and karsa. The three of them are the dynamic forms of akal (reason), rasa (sensibility) and kehendak (volition). Budi (mind) can be seen in the form of pekerti (character). All of them must be luhur (noble/sublime/ideal). What should be achieved in shaping this sublime ethic is the ability of self control, especially in using the technique of effective physical movement for self defending or attacking which is called jurus. Jurus should be used only for keeping up truth (righteousness), honesty and justice in relation with the exaltation of the religious principles and people’s morality as well as for creating masyarakat tata-tentrem karta-raharja (a peaceful, secure, orderly and prosperous society). In other words, the exalted ethical philosophy can also be said as the self controlled philosophy. With his noble moral (ethic) and highly self controlled ability, human being will be able to fulfill his exalted moral obligation as God’s creature, individual creature, social creature and universal creature, that is to devote himself to God, to raise his personal quality, to put the people’s interest above self interest and to love his living environment. A man who is able to fulfill his noble moral obligation is a man of high dignity. THE KIND AND STYLES Based on the aspects inherent in its substance, Pencak Silat can be categorized into four kinds. The performance of each kind of those Pencak Silat has its own purpose and based on that purpose the performance will emphasize a certain aspect but without ignoring the other aspects. The four kinds of Pencak Silat are : 1. Mental-spiritual Pencak Silat or self-controlled Pencak Silat, whose performance has the purpose to strengthen the ability of self control and therefor emphasizesmental-spiritual aspect more strongly. 2. Self defensive Pencak Silat, whose performance has the purpose to defend oneself effectively and therefore it emphasizes self defensive aspect more strongly 3. Artistic Pencak Silat, whose performance has the purpose to show the beauty of movement and therefore it emphasizes artistic aspect more strongly 4. Sports Pencak Silat, whose performance has the purpose to gain physical fitness and sports achievement, therefore it emphasizes sports aspect more strongly The other aspects which do not become the focuses still can be seen in different degrees of proportion, some of them are obvious and the others are disguised. Therefore, all kinds of Pencak Silat always have four aspects as a unity and oneness. The performance of jurus Pencak Silat of any kind, is practiced in various styles. A unique style with its outstanding characteristics and easily distinguished from other style. Whatever unique the performance of a style is, the values of the four aspects of Pencak Silat, that is, ethics, techniques, esthetic and sports as a unity, must exist and can be seen. If not, it has no values as a style of Pencak Silat. It is not easy to distinguish the styles of Pencak Silat and only those who are experts and who understand various jurus Pencak Silat thoroughly, can do so. The difference of the styles is only concerning the physical practice aspect and it is not concerning the mental-spiritual and philosophical aspects. Therefore, the styles is not the system or sect. No matter whatever kind or style of Pencak Silat, it is always inspired by (based on) the sublime ethic philosophy and has mental spiritual aspect as its self-controlled aspect. In self-defensive Pencak Silat, there is a style which uses paranormal or a kind of supernatural powers in performing its jurus. Paranormal which is called tenaga dalam (inner power), debus or ngelmu kanuragan is a kind of strengthening jurus or physical invulnerability. Not long time ago there was a theoretical explanation about the paranormal and the practices of how to achieve the skill, but the explanation and its proof were not based on the result of intensive scientific research. The existence of the style used paranormal has enriched Pencak Silat. THE SCHOOL AND PENDEKAR The meaning of Pencak Silat school is often confused with Pencak Silat style. Pencak Silat school is an education institution where one can berguru or be a student of Pencak Silat. Berguru or to be a student has a connotative meaning of studying (learning) intensively and the process of which is observed, guided and supervised directly and completely by a teacher, so that the progress of the ability and morality of the student can be known clearly. The teacher will not educate and upgrade anyone nor extend his education to anyone whose mentality is regarded unworthy. For that reason, it was not easy for a person to be a student or member of Pencak Silat school in the old time. One should take hard or difficult tests concerning mental attitude and pass them before he was accepted as a student. In view of the kinds of taught Pencak Silat, there are four categories of Pencak Silat school, that is : 1. Mental-spiritual Pencak Silat school, which emphasizes its education intensively on the mental-spiritual aspect of Pencak Silat with the purpose of building a high ability of its students or member. 2. Self-defensive Pencak Silat school, which emphasizes its education on the self defensive aspect of Pencak Silat for its students, with the purpose of building high technical skill of self defense by or without using various weapons. 3. Artistic Pencak Silat school, which emphasizes its education on the artistic aspect of Pencak Silat with the purpose of building the skill in performing the beauty of Pencak Silat movement of its students or its members, with or without traditional music accompaniment and by or without using weapons, in accordance with the rules of wiraga (basic bodily movement technique), wirasa (creativity and improvisation which make the bodily movement more beautiful) and wirama (harmony and conformity of movement with the music rhythm accompanying it). 4. Sports Pencak Silat school, which emphasizes its education on the sports aspect of Pencak Silat with the purpose of building the ability of practicing Pencak Silat techniques which have sports values for the sake of keeping physical fitness or competition. For the sake of competition, the education is conformed with the valid rules of contest. The self defensive Pencak Silat school are the most popular of all, some of which teach paranormal or physical endurance and skill which can be seen like paranormal. Since 1970’s, there have been many self defensive Pencak Silat school which teach sports Pencak Silat on behalf of competition with the purpose of making their students or members be permitted to participate in the Sports Pencak Silat championship, because only this kind of Pencak Silat is competed. But since 1990 there is another kind of Pencak Silat can be competed, that is Artistic Pencak Silat. Self defensive Pencak Silat and mental-spiritual Pencak Silat are not competed, but matched in the forms of show and performance. In view of demand of the modern era development, Pencak Silat schools can be categorized into 3 groups, that is : 1. Traditional Pencak Silat school, and its outstanding characteristics are among others : a. the top leadership of the school is hereditary b. The acceptance of its students is through selective test and strict probation period c. The education method is monological d. The violation of the school disciplines is punished with the dismissal as a member e. It has no attributes or written forms regarding the school and its education f. If does not collect school fee or contribution from its members g. The activity cost of the school is paid by the leader (owner) 2. The modern Pencak Silat school, and its principal characteristic are among others : a. The leader and the officials of the school are elected from its cadres who are regarded as reliable candidates b. It is open and free for anybody in accepting students c. It does not arrange probation period, but it applies educational period as the primary level d. The school disciplines are enforced through guidance speech e. It has attributes and written forms concerning its school and education in limited number f. It does not collect school fee but it does not refuse contribution from its members g. The activity cost is paid by the leader and contribution The implanting of philosophical values and moral-spiritual education an all Pencak Silat schools is not carried out specifically but is inculcated while training is held in the forms of brief instructions, taking the oath of allegiance or loyalty to the school. In conformity with the demand of social development which becomes more rational, all the traditional and transitional Pencak Silat schools will develop and change into modern ones with professional characteristics of management and education. In general, the qualification of the leaders of Pencak Silat schools is pendekar which is the highest status related with the grade of skill in performing Pencak Silat according to its rules (principles) or the facts of applying the philosophical doctrine of Pencak Silat consistently and consequently which is worth following as example. In modern school society, the term pendekar is used as a title of a grade of a grade of skilled ability of Pencak Silat, and there is also such a title which is graded into ranks. The usage of pendekar seems to follow the Japanese model of self defensive school which gives the graded title of Dan to its member who has mastered a high skill of self-defense. The title of pendekar or Dan is translated into English as grand master or principal master. RESEARCH AND WRITING The scientific research or writing on Pencak Silat has not been done a lot until nowadays. In general, the research and writing which had ever been done, were focused on the technical aspect of Pencak Silat. They lacked of or had no interest on non-technical aspect, whereas both aspects formed a unity. The books on Pencak Silat which have circulated widely were the works of Amy Shapiro entitled Martial Arts Language and Don F Draeger entitled Weapons and Fighting Arts of the Indonesian Archipelago. In the book written by Amy Shapiro, the writer distinguishes Pencak from Silat in their meanings. According to the writer, literally Pencak means skilled and specialized body movements and Silat means to fight using Pencak. Don F Draeger also distinguishes Pencak from Silat, in his book, but both of them can not be separated. According to him, based on the concept of Minangkabau people, Pencak is a skillful body movement in variation for self-defense and Silat is the fighting application of Pencak ; Pencak without Silat is purposeless. In accordance with the explanation described in the Preface, the words Pencak Silat are derived from the language of Malay ethnic people and both have the same meanings. This is in conform with the explanation about Silat in the dictionary compiled by WJS Purwodarminto. According to Hisbullah Rahman in his book entitled Sejarah Perkembangan Pencak Silat di Indonesia or the History of the Development of Pencak Silat in Indonesia, in the glorious age of Sriwijaya Kingdom, the University of Nalanda in that country had become the developing center of Buddhist religion and the spreading center of Pencak Silat as well. Many Chinese people came there to learn Pencak Silat and then spread it in their country later. The books on Pencak Silat in Indonesian language which are circulating widely in Indonesia, were written by Mariyun Sudirohadiprodjo, Mohamad Djumali and Januarno. All the three books are about technical guidance of learning or training of sports Pencak Silat. Malayan language magazine Pendekar published in Malaysia, gives special attention on information about Pencak Silat. Pencak Silat magazine published by PB (Pengurus Besar) IPSI or Central Board of the Indonesian Pencak Silat Association, whose first publication was published in May 1990, also gives special attention on the same things. Information about Pencak Silat techniques is given a lot in some magazine published in different countries. Source : An Introduction to Pencak Silat by Central Board of The Indonesian Pencak Silat Association www.silatindonesia.com Diposkan oleh persinas wonosobo di 15:52 0 komentar Reaksi: Makna Warna Sabuk Persinas ASAD DATA INI DI AMBIL DARI BLOGGER PERSINAS ASAD : * Tingkat I / Sabuk Putih / Siswa I Warna putih pada sabuk mempunyai makna lembaran putih dan bersih dengan tulus ikhlas, ridho dan suci. Bagi seorang calon pesilat untuk diberikan pengetahuan, ketrampilan dan sikap dasar tentang ilmu beladiri. * Tingkat II / Sabuk Hijau / Siswa II Warna hijau pada sabuk memberi makna kedamaian hati setalah diberikan pelajaran dasar tentang pengetahuan, ketrampilan dan sikap sehingga memberi keteduhan hati dan bangga dengan ilmu yang dimilikinya. * Tingkat III / Sabuk Hijau Strip Kuning / Asisten Muda Warna hijau yang memberikan kedamaian, kebahagiaan dan kesejahteraan serta dipersiapkan untuk menjadi pesilat yang berkualitas dan berbudi pekerti luhur yang dilambangkan strip kuning pada sabuk. * Tingkat IV / Sabuk Kuning / Asisten Madya Warna kuning melambangkan keluhuran budi pekerti (akhlaqul karimah) dan keagungan jiwa serta berkualitas, sehingga pesilat makin banyak ilmunya makin berbudi pekerti yang luhur. * Tingkat V / Sabuk Kuning Strip Biru / Asisten Utama Dengan budi pekerti yang luhur dan keagungan jiwa disertai cita-cita yang luhur, semangat belajar dan tabah dalam menghadapi tantangan yang dilambangkan dengan strip biru pada sabuk. * Tingkat VI / Sabuk Biru / Pelatih Muda Warna biru melambangkan semangat belajar yang tinggi, dengan percaya diri serta dapat menjaga martabat dan mampu menguasai serta mengendalikan diri walaupun banyak tantangan, rintangan dan halangan. * Tingkat VII / Sabuk Biru Strip Coklat / Pelatih Madya Dengan semangat dan cita-cita yang tinggi menjadikan percaya diri, selalu menegakkan kebenaran, kejujuran dan menghormati sesama insan. * Tingkat VIII / Sabuk Coklat / Pelatih Utama Warna coklat tua melambangkan sikap damai, bersahabat, selalu rendah hati dan senantiasa menegakkan kebenaran, kejujuran dan keadilan. * Tingkat IX / Sabuk Coklat Bintang Merah 1 / Guru Muda Bersikap damai dan bersahabat, ramah dan sopan, senantiasa menegakkan kebenaran. * Tingkat X / Sabuk Coklat Bintang Merah 2 / Guru Madya Senantiasa mengupayakan perdamaian dan persahabatan dengan sesame. Keramahan dan kesopanan ditingkatkan, dengan keberanian yang tinggi membela kebenaran. * Tingkat XI / Sabuk Merah / Guru Utama Merah melambangkan keberanian dalam membela kebenaran, berjiwa besar, mawas diri, pemaaf dan mengutamakan kepentingan umum dan dapat menjadi panutan. * Tingkat XII / Sabuk Merah Garis Tepi Emas / Guru Besar Berjiwa besar sebagai pendekar, bisa meramut dan membina serta sebagai pengayom. Diposkan oleh persinas wonosobo di 10:57 0 komentar Reaksi: Rabu, 28 April 2010 Bagaimana menjadi pesilat yang tangguh ? “Apa yang menjadikan seorang pesilat juara?” Ini adalah pertanyaan yang sering muncul di benak kita. Untuk meraih keberhasilan di dunia olahraga pencak silat, menjadi kuat saja tidak cukup; Anda juga butuh teknik. Tetapi, teknik yang tajam juga tidak cukup; anda butuh strategi untuk meraih kemenangan. Tetapi fisik, teknik, dan strategi saja masih belum bisa mengantarkan anda menjadi juara; anda juga harus mempunyai etika, atau sopan santun pada orang-orang di sekitar anda; kemudian ada satu faktor terakhir yang sifatnya tak kasat mata: yaitu keberuntungan (luck). Seorang pesilat yang tangguh harus meyakini bahwa kelima hal tersebut--fisik, teknik, strategi, etika dan luck--adalah lima hal yang menentukan seorang pesilat mejadi juara. Pertama kali saya mendengar teoi ini dari mas Edi Suhartono, kemudian saya berkali-kali mendengar orang lain membenarkannya, dan dalam pertandingan juga terbukti kebenarannya. * Fisik Fisik adalah faktor yang penting bagi seorang pesilat. Namanya saja olahraga pencak silat, jadi tentu tubuh harus terlatih. Kenyataannya, kau tidak bisa bergerak lincah bila flexibility, agility, dan speed-mu jelek; tendangan dan pukulanmu tidak akan keras bila otot-ototmu lemah dan explosive powermu jelek. Kau juga tidak bisa bertahan bila staminamu jelek. Dan jangan lupa, kategori tanding adalah olahraga kontak dimana tubuhmu banyak berbenturan dengan lawan, maka bila fisikmu lemah maka kau tidak akan tahan. Mungkin tanpa fisik yang terlatih kau masih bisa menang, tetapi belum tentu juara. Pencak silat memberlakukan sisitem gugur dimana sekali kalah, pesilat tersebut tidak bisa melangkah ke babak berikutnya. Ditambah perkembangan peraturan pertandingan saat ini yang menuntut pesilat untuk memiliki kondisi fisik yang baik. * Teknik Teknik yang bagaimanakah yang dibutuhkan untuk menjadi juara? Itu adalah teknik yang tajam. Seorang pesilat bisa saja melakukan teknik yang bermacam-macam, tetapi belum tentu menguasainya. Untuk menguasai suatu teknik, ia harus mengulang-ulang teknik itu ratusan hingga ribuan kali. Ulangan yang berkali-kali akan membentuk skill (keterampilan); kemudian, apabila dari ulangan itu teknik dapat keluar secara otomatis dalam pertandingan, artinya skill telah berkembang menjadi refleks. Satu hal yang tak kalah penting untuk menguasai teknik adalah penghayatan seorang pesilat terhadap gerakan tersebut. Artinya, ketika kita bergerak, kita tidak hanya sekedar bergerak, namun juga melibatkan seluruh perasaan. Mas Edi pernah berkata bahwa dalam berlatih, anggaplah punching pad atau sansak adalah lawan. Hadapilah seperti kita menghadapi lawan. Itulah penghayatan. Karena di gelanggang, lawan kita tidak hanya bergerak kesana kemari dan membalas, namun juga bisa berpikir. Para pesilat juara yang saya kenal, mereka tidak menguasai bermacam-macam teknik, tetapi mereka hanya menguasai beberapa teknik sebagai senjata andalan. * Strategi Teknik yang kita miliki telah ditunjang oleh fisik yang baik, dan sudah terasah menjadi refleks. Namun kita juga harus paham cara menggunakannya untuk meraih kemenangan. Itulah strategi. Strategi adalah cara-cara yang diterapkan untuk meraih kemenangan. Strategi haruslah fleksibel menyesuaikan kondisi pesilat dan kondisi lawan. Strategi bisa bermacam-macam, mulai dari yang bersih hingga yang "kotor", namun itu disebut strategi selama tujuannya untuk menang. Strategi membutuhkan kecerdasan (intelegensi) dan kecerdasan ini bisa dilatih. Caranya adalah banyak menyaksikan pertandingan, baik itu di gelanggang atau rekaman video dan VCD. Jangan hanya menonton serunya, siapa yang menang atau kalah: analisalah secara mendalam. Coba hitung poinnya. Amati pola permainannya. Serangan apa yang digunakan, dari posisi bagaimana, mengapa sudut biru yang menang, merah yang kalah, atau sebaliknya? Cobalah berdiskusi dengan pelatih atau teman berlatih. Strategi tidak hanya mencakup permainan di gelanggang, tetapi juga melingkupi seluruh pertandingan sejak kita tiba di tempat pertandingan sampai pertandingan berakhir. Lawan bisa saja melakukan berbagai cara untuk membuat kita gagal. Cara terbaik melindungi diri dari strategi semacam ini adalah: tetap fokus pada pertandingan, bersikap waspada terhadap diri sendiri, dan berdoa. * Etika Etika adalah masalah sopan santun; dan perilaku sopan santun sangat penting dalam olahraga pencak silat. Bila kita mengamati peraturan pertandingan pencak silat, akan terlihat bahwa peraturan ini sangat menjunjung tinggi etika. Harus menghormat saat memasuki gelanggang, tidak boleh mengeluarkan suara mulut, dilarang mengeluarkan kata-kata atau gerakan yang memancing emosi, menederai lawan dengan sengaja, dsb. Ini menunjukkan bahwa--sedikit banyak—olahraga pencak silat mengkondisikan para atlitnya untuk bersikap sopan santun. Bila kita renungkan, pencak silat memang berakar dari budaya timur yang luhur yang mengutamakan kesopanan dan kerendahhatian. Sehingga tidak aneh bila etika adalah salah satu syarat menjadi juara. Sopan satun ini tidak hanya di dalam gelanggang, tetapi juga berlaku di luar gelanggang. Sopan santun berarti menjaga hubungan baik dengan sesama. Baik itu dengan pelatih, manajer, rekan setim, wasit dan juri, bahkan lawan. Tidak perlu banyak omong atau mengobrol, senyum saja sudah cukup. * Luck / keberuntungan Inilah satu faktor terakhir yang kita butuhkan untuk menjadi juara. Ini adalah luck, atau keberuntungan. Ada yang mengatakannya dengan istilah “nasib”. Faktor ini tidak bisa dijelaskan dan sulit diramalkan, bahkan sebaiknya pesilat tidak membicarakan masalah “nasib’ dalam pertandingan. Ini adalah faktor yang ditentukan oleh Tuhan yang Maha Kuasa. Karena yang mengatur “nasib” adalah Tuhan, maka pada saat bertanding banyak-banyaklah tirakat dan berdoa. Itulah lima hal yang menjadi syarat untuk menjadi juara. Kelima hal ini memang mudah untuk dikatakan, tetapi prakteknya cukup sulit; baik atlit maupun pelatih harus memahami dan mengupayakan kelima hal ini untuk meraih prestasi terbaik. Semoga bermanfaat untuk saudara-saudara sekalian! thank to: Kurniati RahayuniS.Psi http://shteratemlg.multiply.com/ Diposkan oleh persinas wonosobo di 18:30 1 komentar Reaksi: Prestasi Dunia Persinas Asad Prestasi Dunia Persinas Asad Perguruan Silat Nasional (Persinas) Asad yang mewakili Indonesia meraih prestasi membanggakan di Festival Beladiri :Dunia (Chungju World Martial Arts Festival) di Chungju Korea Selatan. Persinas Asad meraih prestasi tiga besar peserta terbaik dengan predikat luar biasa (outstanding performance) bersama peserta dari Jepang dan Cina. Persinas Asad ditunjuk PB IPSI ( Ikatan Pencak Silat Indonesia) mewakili Indonesia bersama perguruan silat Joko Tole Madura dan perguruan Pamor Pamekasan. Persinas Asad sendiri diwakili oleh Pengda Persinas Jawa Barat yang kemudian memberangkatkan lima pendekarnya dari Bandung. Tiga pendekar masih duduk di bangku SMP dan dua lainnnya seusia SMK.Chungju World Martial Arts Festival adalah festival bela diri se-dunia yang diadakan setiap 10 tahun sekali. Dimana, dari berbagai negara akan menampilkan ciri khas bela diri masing-masing. Misalnya, Indonesia dengan pencak silat, China dengan Wushu, Korea dengan Taekgyeon, Canada dengan Oki Chi Taw serta Australia dengan Tai-Kin-Jeri. PB IPSI sendiri telah mengikuti festival bela diri dunia sejak World Martial Arts Union (WOMAU) digelar kali pertama. Festival tersebut selalu mengundang 56 aliran bela diri dari 45 negara yang berasal dari 5 benua.Untuk festival beladiri Chungju Martial Arts ke 11 ini diadakan di Chungju Tangeumdae UN Peace Park dimulai dari 2 Oktober sampai 8 Oktober 2008. Festival diikuti 28 negara yang terdiri dari 51 tim dengan jumlah pendekar sebanyak 1210. Nuansa Persada Online Diposkan oleh persinas wonosobo di 13:00 0 komentar Reaksi: Sabtu, 24 April 2010 SEJARAH PERSINAS Pencak Silat Perguruan Silat Nasional (Persinas) adalah suatu yayasan yang didirikan pada tanggal 30 April 1993 dengan Akte Nomor 430 Notaris J.L. Waworuntu, untuk waktu yang tidak terbatas. Perguruan Silat Nasional ASAD berasaskan Pancasila dan UUD 1945 dan bermaksud menghimpun seluruh potensi bangsa yang memiliki persamaan cita-cita, wawasan dan tujuan dalam melestarikan budaya bangsa, khususnya ilmu seni bela diri pencak silat nasional yang bersumber pada aliran silat Cimande, Kunto, Cikaret, Singa Mogok, Nagan, Cikalong, Syahbandar, Garuda Mas, Sabeni, dan Tangkap Menangkap (TM). Bahwa dengan melestarikan ilmu dan seni bela diri pencak silat, berarti melestarikan budaya bangsa, yang merupakan upaya meningkatkan kualitas mental dan fisik bangsa Indonesia, guna mempercepat terwujudnya Tujuan Nasional, dengan motto “Ampuh Sehat Aman Damai (ASAD)”.

Source : An Introduction to Pencak Silat
by Central Board of The Indonesian Pencak Silat Association

IPSI : Indonesia Pencak Silat Federation

Pencak Silat is a compound word. Pencak and Silat have the same meanings and are parts of the culture of people of Malay race, that is, the ethnic group who are the native inhabitants in Indonesia, Malaysia, Singapore and Brunei Darussalam.

The word Pencak is commonly used by people in Java, whereas the word Silat is commonly used by the people who live in the other regions of Indonesia as well as in Malaysia, Singapore and Brunei Darussalam.

The combination of the words Pencak and Silat into a compound word was made for the first time when an organization of the unity of Pencak schools and Silat schools in Indonesia was founded in Surakarta in 1948, which called Ikatan Pencak Silat Indonesia (The Indonesian Pencak Silat Association), abbreviated as IPSI. Since then, Pencak Silat has become the official term in Indonesia. This term is also used by the schools in many different countries which teach Pencak and Silat derived from Indonesia.

In the international communities, Pencak Silat has become the official term since the international federation organization was founded in Jakarta in 1980, which was called Persekutuan Pencak Silat Antarabangsa, abbreviated as PERSILAT, (The International Pencak Silat Federation). Nevertheless, people use the words Pencak and Silat separately as a single word due to the dialectic habit.

The following analysis is the resume of some important things about Pencak Silat included : history, philosophy, kinds, styles, schools and pendekar, research and writing, development and dissemination and challenges against Pencak Silat. The whole analysis will be summarized as a general conclusion.

THE HISTORY

The principal needs of human being are security and prosperity. To fulfill those needs, men invent and develop various means (techniques) and equipment. The men’s invention concerning the need for security, are physical means and equipment to deal with and overcome many kinds of threats, challenges, obstacles and annoyances. The means are among others then so called jurus and weapon.

Jurus is a technique of effective physical (body) movement for self-defense or attacking with or without weapon. It’s early stage form was very simple. It was an imitation of animal’s body movement conformed with human’s anatomy. Then it was developed continuously, coinciding with the development of men’s culture. The used weapon was also developed in the same way.

The Malay ethnic people are agrarian society and their social relationship is accomplished through paguyuban (Gemeinschaft) system. The social characteristics and social relationship of such a system have shaped the wisdom and way of life which hold the religious values and principles and the people’s morality in high esteem.

In accordance with the social system mentioned above, jurus should be used in a responsible way. It can be accomplished if the performer practices self control. Jurus can only be used for self-defense. Man also invented means (techniques) and equipment in different kinds to fulfill his prosperity (welfare), among others by developing jurus into artistic and sports forms which can supply physical and mental welfare.

Through their social and cultural development, the Malay ethnic people have absorbed foreign influences into their life, which are in harmony with the religious and moral values and principles they hold in high esteem. Related with that development, the Hindu philosophy has been absorbed and applied to put the wisdom and the way of life of Malay ethnic in order.

Then this philosophy is applied in relation with the control of using jurus. Since this applied philosophy focuses its attention on the budi pekerti luhur or noble mind and character, or sublime ethic, so it is called the philosophy of sublime ethic. The control of self defensive, artistic and sports jurus with its philosophy based on the high esteemed religious and moral values and principles by the Malay ethics as a unity and oneness, is called Pencak Silat.

Thus, the identity of Pencak Silat is determined by 3 principal things, that is :

1. The culture of the Malay ethnic people as its source and pattern.

2. The philosophy of the sublime ethic as the spirit and motivation of its usage.

3. The substance of Pencak Silat itself which has mental spiritual (self control), self defensive, artistic and sports aspects as a unity.

Pencak Silat with such identity came into existence around the 4th century, when there were kingdoms which became the cultural development centers in the living regions of the Malay ethnic people. At the time of these kingdoms, firstly Hindu, secondly Buddhist and lastly Islam, Pencak Silat was developed and spreading widely.

When the living regions of the Malay ethnic people were under the authority of foreign colonial powers from West Europe, the education of Pencak Silat which was regarded as a means to grow nationalistic spirit, was restricted and the prohibited. But the educational activities of Pencak Silat went on secretly.

During the Japanese occupation, the colonial government allowed the people to develop their culture freely in order to get their support for the Japanese warfare against the Allied Powers. At that time the education of Pencak Silat was conducted again as it was in the beginning and was spreading widely.

After the living regions of the Malay ethnic people had been freed from the foreign authorities and then independent countries emerged such as Indonesia, Malaysia, Singapore and Brunei Darussalam, the growth and dissemination of Pencak Silat became faster, particularly after the founding of national organizations of Pencak Silat in those countries, namely Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) or The Indonesian Pencak Silat Association, Persekutuan Silat Kebangsaan Malaysia (PESAKA) or The Malaysian National Silat Federation, Persekutuan Silat Singapore (PERSISI) or The Singaporean Silat Federation and Persekutuan Silat Brunei Darussalam (PERSIB) or The Brunei Darussalam Silat Federation.

Pencak Silat has also developed and spread outside its original countries, particularly after the founding of Persekutuan Pencak Silat Antara Bangsa (PERSILAT) or The International Pencak Silat Federation.

THE PHILOSOPHY

The Philosophy of Pencak Silat is called the philosophy of budi pekerti luhur (noble mind and character), because it focuses its interest on the sublime ethic. According to this philosophy a peaceful, secure, orderly and prosperous society can be created maximally if all of its members keep the code of sublime ethic. Therefore, the way of life which should be made their principle is the one that forms noble mind and character in themselves. Budi is a dynamic psychological aspect of human being which possesses the elements of cipta, rasa and karsa. The three of them are the dynamic forms of akal (reason), rasa (sensibility) and kehendak (volition). Budi (mind) can be seen in the form of pekerti (character). All of them must be luhur (noble/sublime/ideal). What should be achieved in shaping this sublime ethic is the ability of self control, especially in using the technique of effective physical movement for self defending or attacking which is called jurus. Jurus should be used only for keeping up truth (righteousness), honesty and justice in relation with the exaltation of the religious principles and people’s morality as well as for creating masyarakat tata-tentrem karta-raharja (a peaceful, secure, orderly and prosperous society). In other words, the exalted ethical philosophy can also be said as the self controlled philosophy.

With his noble moral (ethic) and highly self controlled ability, human being will be able to fulfill his exalted moral obligation as God’s creature, individual creature, social creature and universal creature, that is to devote himself to God, to raise his personal quality, to put the people’s interest above self interest and to love his living environment. A man who is able to fulfill his noble moral obligation is a man of high dignity.

THE KIND AND STYLES

Based on the aspects inherent in its substance, Pencak Silat can be categorized into four kinds. The performance of each kind of those Pencak Silat has its own purpose and based on that purpose the performance will emphasize a certain aspect but without ignoring the other aspects.

The four kinds of Pencak Silat are :

1. Mental-spiritual Pencak Silat or self-controlled Pencak Silat, whose performance has the purpose to strengthen the ability of self control and therefor emphasizesmental-spiritual aspect more strongly.

2. Self defensive Pencak Silat, whose performance has the purpose to defend oneself effectively and therefore it emphasizes self defensive aspect more strongly

3. Artistic Pencak Silat, whose performance has the purpose to show the beauty of movement and therefore it emphasizes artistic aspect more strongly

4. Sports Pencak Silat, whose performance has the purpose to gain physical fitness and sports achievement, therefore it emphasizes sports aspect more strongly

The other aspects which do not become the focuses still can be seen in different degrees of proportion, some of them are obvious and the others are disguised. Therefore, all kinds of Pencak Silat always have four aspects as a unity and oneness.

The performance of jurus Pencak Silat of any kind, is practiced in various styles. A unique style with its outstanding characteristics and easily distinguished from other style. Whatever unique the performance of a style is, the values of the four aspects of Pencak Silat, that is, ethics, techniques, esthetic and sports as a unity, must exist and can be seen. If not, it has no values as a style of Pencak Silat.

It is not easy to distinguish the styles of Pencak Silat and only those who are experts and who understand various jurus Pencak Silat thoroughly, can do so. The difference of the styles is only concerning the physical practice aspect and it is not concerning the mental-spiritual and philosophical aspects. Therefore, the styles is not the system or sect. No matter whatever kind or style of Pencak Silat, it is always inspired by (based on) the sublime ethic philosophy and has mental spiritual aspect as its self-controlled aspect.

In self-defensive Pencak Silat, there is a style which uses paranormal or a kind of supernatural powers in performing its jurus. Paranormal which is called tenaga dalam (inner power), debus or ngelmu kanuragan is a kind of strengthening jurus or physical invulnerability. Not long time ago there was a theoretical explanation about the paranormal and the practices of how to achieve the skill, but the explanation and its proof were not based on the result of intensive scientific research. The existence of the style used paranormal has enriched Pencak Silat.

THE SCHOOL AND PENDEKAR
The meaning of Pencak Silat school is often confused with Pencak Silat style. Pencak Silat school is an education institution where one can berguru or be a student of Pencak Silat.

Berguru or to be a student has a connotative meaning of studying (learning) intensively and the process of which is observed, guided and supervised directly and completely by a teacher, so that the progress of the ability and morality of the student can be known clearly. The teacher will not educate and upgrade anyone nor extend his education to anyone whose mentality is regarded unworthy. For that reason, it was not easy for a person to be a student or member of Pencak Silat school in the old time. One should take hard or difficult tests concerning mental attitude and pass them before he was accepted as a student.

In view of the kinds of taught Pencak Silat, there are four categories of Pencak Silat school, that is :

1. Mental-spiritual Pencak Silat school, which emphasizes its education intensively on the mental-spiritual aspect of Pencak Silat with the purpose of building a high ability of its students or member.

2. Self-defensive Pencak Silat school, which emphasizes its education on the self defensive aspect of Pencak Silat for its students, with the purpose of building high technical skill of self defense by or without using various weapons.

3. Artistic Pencak Silat school, which emphasizes its education on the artistic aspect of Pencak Silat with the purpose of building the skill in performing the beauty of Pencak Silat movement of its students or its members, with or without traditional music accompaniment and by or without using weapons, in accordance with the rules of wiraga (basic bodily movement technique), wirasa (creativity and improvisation which make the bodily movement more beautiful) and wirama (harmony and conformity of movement with the music rhythm accompanying it).

4. Sports Pencak Silat school, which emphasizes its education on the sports aspect of Pencak Silat with the purpose of building the ability of practicing Pencak Silat techniques which have sports values for the sake of keeping physical fitness or competition. For the sake of competition, the education is conformed with the valid rules of contest.

The self defensive Pencak Silat school are the most popular of all, some of which teach paranormal or physical endurance and skill which can be seen like paranormal. Since 1970’s, there have been many self defensive Pencak Silat school which teach sports Pencak Silat on behalf of competition with the purpose of making their students or members be permitted to participate in the Sports Pencak Silat championship, because only this kind of Pencak Silat is competed. But since 1990 there is another kind of Pencak Silat can be competed, that is Artistic Pencak Silat. Self defensive Pencak Silat and mental-spiritual Pencak Silat are not competed, but matched in the forms of show and performance.

In view of demand of the modern era development, Pencak Silat schools can be categorized into 3 groups, that is :

1. Traditional Pencak Silat school, and its outstanding characteristics are among others :

a. the top leadership of the school is hereditary

b. The acceptance of its students is through selective test and strict probation period

c. The education method is monological

d. The violation of the school disciplines is punished with the dismissal as a member

e. It has no attributes or written forms regarding the school and its education

f. If does not collect school fee or contribution from its members

g. The activity cost of the school is paid by the leader (owner)

2. The modern Pencak Silat school, and its principal characteristic are among others :

a. The leader and the officials of the school are elected from its cadres who are regarded as reliable candidates

b. It is open and free for anybody in accepting students

c. It does not arrange probation period, but it applies educational period as the primary level

d. The school disciplines are enforced through guidance speech

e. It has attributes and written forms concerning its school and education in limited number

f. It does not collect school fee but it does not refuse contribution from its members

g. The activity cost is paid by the leader and contribution

The implanting of philosophical values and moral-spiritual education an all Pencak Silat schools is not carried out specifically but is inculcated while training is held in the forms of brief instructions, taking the oath of allegiance or loyalty to the school.

In conformity with the demand of social development which becomes more rational, all the traditional and transitional Pencak Silat schools will develop and change into modern ones with professional characteristics of management and education.

In general, the qualification of the leaders of Pencak Silat schools is pendekar which is the highest status related with the grade of skill in performing Pencak Silat according to its rules (principles) or the facts of applying the philosophical doctrine of Pencak Silat consistently and consequently which is worth following as example.

In modern school society, the term pendekar is used as a title of a grade of a grade of skilled ability of Pencak Silat, and there is also such a title which is graded into ranks. The usage of pendekar seems to follow the Japanese model of self defensive school which gives the graded title of Dan to its member who has mastered a high skill of self-defense. The title of pendekar or Dan is translated into English as grand master or principal master.

RESEARCH AND WRITING

The scientific research or writing on Pencak Silat has not been done a lot until nowadays. In general, the research and writing which had ever been done, were focused on the technical aspect of Pencak Silat. They lacked of or had no interest on non-technical aspect, whereas both aspects formed a unity.

The books on Pencak Silat which have circulated widely were the works of Amy Shapiro entitled Martial Arts Language and Don F Draeger entitled Weapons and Fighting Arts of the Indonesian Archipelago.

In the book written by Amy Shapiro, the writer distinguishes Pencak from Silat in their meanings. According to the writer, literally Pencak means skilled and specialized body movements and Silat means to fight using Pencak. Don F Draeger also distinguishes Pencak from Silat, in his book, but both of them can not be separated. According to him, based on the concept of Minangkabau people, Pencak is a skillful body movement in variation for self-defense and Silat is the fighting application of Pencak ; Pencak without Silat is purposeless.

In accordance with the explanation described in the Preface, the words Pencak Silat are derived from the language of Malay ethnic people and both have the same meanings. This is in conform with the explanation about Silat in the dictionary compiled by WJS Purwodarminto.

According to Hisbullah Rahman in his book entitled Sejarah Perkembangan Pencak Silat di Indonesia or the History of the Development of Pencak Silat in Indonesia, in the glorious age of Sriwijaya Kingdom, the University of Nalanda in that country had become the developing center of Buddhist religion and the spreading center of Pencak Silat as well. Many Chinese people came there to learn Pencak Silat and then spread it in their country later.

The books on Pencak Silat in Indonesian language which are circulating widely in Indonesia, were written by Mariyun Sudirohadiprodjo, Mohamad Djumali and Januarno. All the three books are about technical guidance of learning or training of sports Pencak Silat.

Malayan language magazine Pendekar published in Malaysia, gives special attention on information about Pencak Silat. Pencak Silat magazine published by PB (Pengurus Besar) IPSI or Central Board of the Indonesian Pencak Silat Association, whose first publication was published in May 1990, also gives special attention on the same things. Information about Pencak Silat techniques is given a lot in some magazine published in different countries.

Source : An Introduction to Pencak Silat
by Central Board of The Indonesian Pencak Silat Association

www.silatindonesia.com

Makna Warna Sabuk Persinas ASAD


DATA INI DI AMBIL
DARI BLOGGER PERSINAS ASAD :

  • Tingkat I / Sabuk Putih / Siswa I
Warna putih pada sabuk mempunyai makna lembaran putih dan bersih dengan tulus ikhlas, ridho dan suci. Bagi seorang calon pesilat untuk diberikan pengetahuan, ketrampilan dan sikap dasar tentang ilmu beladiri.
  • Tingkat II / Sabuk Hijau / Siswa II
Warna hijau pada sabuk memberi makna kedamaian hati setalah diberikan pelajaran dasar tentang pengetahuan, ketrampilan dan sikap sehingga memberi keteduhan hati dan bangga dengan ilmu yang dimilikinya.
  • Tingkat III / Sabuk Hijau Strip Kuning / Asisten Muda
Warna hijau yang memberikan kedamaian, kebahagiaan dan kesejahteraan serta dipersiapkan untuk menjadi pesilat yang berkualitas dan berbudi pekerti luhur yang dilambangkan strip kuning pada sabuk.
  • Tingkat IV / Sabuk Kuning / Asisten Madya
Warna kuning melambangkan keluhuran budi pekerti (akhlaqul karimah) dan keagungan jiwa serta berkualitas, sehingga pesilat makin banyak ilmunya makin berbudi pekerti yang luhur.
  • Tingkat V / Sabuk Kuning Strip Biru / Asisten Utama
Dengan budi pekerti yang luhur dan keagungan jiwa disertai cita-cita yang luhur, semangat belajar dan tabah dalam menghadapi tantangan yang dilambangkan dengan strip biru pada sabuk.
  • Tingkat VI / Sabuk Biru / Pelatih Muda
Warna biru melambangkan semangat belajar yang tinggi, dengan percaya diri serta dapat menjaga martabat dan mampu menguasai serta mengendalikan diri walaupun banyak tantangan, rintangan dan halangan.
  • Tingkat VII / Sabuk Biru Strip Coklat / Pelatih Madya
Dengan semangat dan cita-cita yang tinggi menjadikan percaya diri, selalu menegakkan kebenaran, kejujuran dan menghormati sesama insan.
  • Tingkat VIII / Sabuk Coklat / Pelatih Utama
Warna coklat tua melambangkan sikap damai, bersahabat, selalu rendah hati dan senantiasa menegakkan kebenaran, kejujuran dan keadilan.
  • Tingkat IX / Sabuk Coklat Bintang Merah 1 / Guru Muda
Bersikap damai dan bersahabat, ramah dan sopan, senantiasa menegakkan kebenaran.
  • Tingkat X / Sabuk Coklat Bintang Merah 2 / Guru Madya
Senantiasa mengupayakan perdamaian dan persahabatan dengan sesame. Keramahan dan kesopanan ditingkatkan, dengan keberanian yang tinggi membela kebenaran.
  • Tingkat XI / Sabuk Merah / Guru Utama
Merah melambangkan keberanian dalam membela kebenaran, berjiwa besar, mawas diri, pemaaf dan mengutamakan kepentingan umum dan dapat menjadi panutan.
  • Tingkat XII / Sabuk Merah Garis Tepi Emas / Guru Besar
Berjiwa besar sebagai pendekar, bisa meramut dan membina serta sebagai pengayom.

Rabu, 28 April 2010

Bagaimana menjadi pesilat yang tangguh ?

“Apa yang menjadikan seorang pesilat juara?” Ini adalah pertanyaan yang sering muncul di benak kita.


Untuk meraih keberhasilan di dunia olahraga pencak silat, menjadi kuat saja tidak cukup; Anda juga butuh teknik. Tetapi, teknik yang tajam juga tidak cukup; anda butuh strategi untuk meraih kemenangan. Tetapi fisik, teknik, dan strategi saja masih belum bisa mengantarkan anda menjadi juara; anda juga harus mempunyai etika, atau sopan santun pada orang-orang di sekitar anda; kemudian ada satu faktor terakhir yang sifatnya tak kasat mata: yaitu keberuntungan (luck).
Seorang pesilat yang tangguh harus meyakini bahwa kelima hal tersebut--fisik, teknik, strategi, etika dan luck--adalah lima hal yang menentukan seorang pesilat mejadi juara. Pertama kali saya mendengar teoi ini dari mas Edi Suhartono, kemudian saya berkali-kali mendengar orang lain membenarkannya, dan dalam pertandingan juga terbukti kebenarannya.
  • Fisik
Fisik adalah faktor yang penting bagi seorang pesilat. Namanya saja olahraga pencak silat, jadi tentu tubuh harus terlatih. Kenyataannya, kau tidak bisa bergerak lincah bila flexibility, agility, dan speed-mu jelek; tendangan dan pukulanmu tidak akan keras bila otot-ototmu lemah dan explosive powermu jelek. Kau juga tidak bisa bertahan bila staminamu jelek. Dan jangan lupa, kategori tanding adalah olahraga kontak dimana tubuhmu banyak berbenturan dengan lawan, maka bila fisikmu lemah maka kau tidak akan tahan. Mungkin tanpa fisik yang terlatih kau masih bisa menang, tetapi belum tentu juara. Pencak silat memberlakukan sisitem gugur dimana sekali kalah, pesilat tersebut tidak bisa melangkah ke babak berikutnya. Ditambah perkembangan peraturan pertandingan saat ini yang menuntut pesilat untuk memiliki kondisi fisik yang baik.
  • Teknik
Teknik yang bagaimanakah yang dibutuhkan untuk menjadi juara? Itu adalah teknik yang tajam. Seorang pesilat bisa saja melakukan teknik yang bermacam-macam, tetapi belum tentu menguasainya. Untuk menguasai suatu teknik, ia harus mengulang-ulang teknik itu ratusan hingga ribuan kali. Ulangan yang berkali-kali akan membentuk skill (keterampilan); kemudian, apabila dari ulangan itu teknik dapat keluar secara otomatis dalam pertandingan, artinya skill telah berkembang menjadi refleks.
Satu hal yang tak kalah penting untuk menguasai teknik adalah penghayatan seorang pesilat terhadap gerakan tersebut. Artinya, ketika kita bergerak, kita tidak hanya sekedar bergerak, namun juga melibatkan seluruh perasaan. Mas Edi pernah berkata bahwa dalam berlatih, anggaplah punching pad atau sansak adalah lawan. Hadapilah seperti kita menghadapi lawan. Itulah penghayatan. Karena di gelanggang, lawan kita tidak hanya bergerak kesana kemari dan membalas, namun juga bisa berpikir.
Para pesilat juara yang saya kenal, mereka tidak menguasai bermacam-macam teknik, tetapi mereka hanya menguasai beberapa teknik sebagai senjata andalan.

  • Strategi
Teknik yang kita miliki telah ditunjang oleh fisik yang baik, dan sudah terasah menjadi refleks. Namun kita juga harus paham cara menggunakannya untuk meraih kemenangan. Itulah strategi. Strategi adalah cara-cara yang diterapkan untuk meraih kemenangan. Strategi haruslah fleksibel menyesuaikan kondisi pesilat dan kondisi lawan. Strategi bisa bermacam-macam, mulai dari yang bersih hingga yang "kotor", namun itu disebut strategi selama tujuannya untuk menang.
Strategi membutuhkan kecerdasan (intelegensi) dan kecerdasan ini bisa dilatih. Caranya adalah banyak menyaksikan pertandingan, baik itu di gelanggang atau rekaman video dan VCD. Jangan hanya menonton serunya, siapa yang menang atau kalah: analisalah secara mendalam. Coba hitung poinnya. Amati pola permainannya. Serangan apa yang digunakan, dari posisi bagaimana, mengapa sudut biru yang menang, merah yang kalah, atau sebaliknya? Cobalah berdiskusi dengan pelatih atau teman berlatih.
Strategi tidak hanya mencakup permainan di gelanggang, tetapi juga melingkupi seluruh pertandingan sejak kita tiba di tempat pertandingan sampai pertandingan berakhir. Lawan bisa saja melakukan berbagai cara untuk membuat kita gagal. Cara terbaik melindungi diri dari strategi semacam ini adalah: tetap fokus pada pertandingan, bersikap waspada terhadap diri sendiri, dan berdoa.
  • Etika
Etika adalah masalah sopan santun; dan perilaku sopan santun sangat penting dalam olahraga pencak silat. Bila kita mengamati peraturan pertandingan pencak silat, akan terlihat bahwa peraturan ini sangat menjunjung tinggi etika. Harus menghormat saat memasuki gelanggang, tidak boleh mengeluarkan suara mulut, dilarang mengeluarkan kata-kata atau gerakan yang memancing emosi, menederai lawan dengan sengaja, dsb. Ini menunjukkan bahwa--sedikit banyak—olahraga pencak silat mengkondisikan para atlitnya untuk bersikap sopan santun. Bila kita renungkan, pencak silat memang berakar dari budaya timur yang luhur yang mengutamakan kesopanan dan kerendahhatian. Sehingga tidak aneh bila etika adalah salah satu syarat menjadi juara.
Sopan satun ini tidak hanya di dalam gelanggang, tetapi juga berlaku di luar gelanggang. Sopan santun berarti menjaga hubungan baik dengan sesama. Baik itu dengan pelatih, manajer, rekan setim, wasit dan juri, bahkan lawan. Tidak perlu banyak omong atau mengobrol, senyum saja sudah cukup.
  • Luck / keberuntungan
Inilah satu faktor terakhir yang kita butuhkan untuk menjadi juara. Ini adalah luck, atau keberuntungan. Ada yang mengatakannya dengan istilah “nasib”. Faktor ini tidak bisa dijelaskan dan sulit diramalkan, bahkan sebaiknya pesilat tidak membicarakan masalah “nasib’ dalam pertandingan. Ini adalah faktor yang ditentukan oleh Tuhan yang Maha Kuasa. Karena yang mengatur “nasib” adalah Tuhan, maka pada saat bertanding banyak-banyaklah tirakat dan berdoa.
Itulah lima hal yang menjadi syarat untuk menjadi juara. Kelima hal ini memang mudah untuk dikatakan, tetapi prakteknya cukup sulit; baik atlit maupun pelatih harus memahami dan mengupayakan kelima hal ini untuk meraih prestasi terbaik.
Semoga bermanfaat untuk saudara-saudara sekalian!

thank to: Kurniati RahayuniS.Psi http://shteratemlg.multiply.com/

Prestasi Dunia Persinas Asad

Prestasi Dunia Persinas Asad Perguruan Silat Nasional (Persinas) Asad yang mewakili Indonesia meraih prestasi membanggakan di Festival Beladiri :Dunia (Chungju World Martial Arts Festival) di Chungju Korea Selatan. Persinas Asad meraih prestasi tiga besar peserta terbaik dengan predikat luar biasa (outstanding performance) bersama peserta dari Jepang dan Cina.
Persinas Asad ditunjuk PB IPSI ( Ikatan Pencak Silat Indonesia) mewakili Indonesia bersama perguruan silat Joko Tole Madura dan perguruan Pamor Pamekasan. Persinas Asad sendiri diwakili oleh Pengda Persinas Jawa Barat yang kemudian memberangkatkan lima pendekarnya dari Bandung. Tiga pendekar masih duduk di bangku SMP dan dua lainnnya seusia SMK.Chungju World Martial Arts Festival adalah festival bela diri se-dunia yang diadakan setiap 10 tahun sekali. Dimana, dari berbagai negara akan menampilkan ciri khas bela diri masing-masing. Misalnya, Indonesia dengan pencak silat, China dengan Wushu, Korea dengan Taekgyeon, Canada dengan Oki Chi Taw serta Australia dengan Tai-Kin-Jeri. PB IPSI sendiri telah mengikuti festival bela diri dunia sejak World Martial Arts Union (WOMAU) digelar kali pertama. Festival tersebut selalu mengundang 56 aliran bela diri dari 45 negara yang berasal dari 5 benua.Untuk festival beladiri Chungju Martial Arts ke 11 ini diadakan di Chungju Tangeumdae UN Peace Park dimulai dari 2 Oktober sampai 8 Oktober 2008. Festival diikuti 28 negara yang terdiri dari 51 tim dengan jumlah pendekar sebanyak 1210.
Nuansa Persada Online

Sabtu, 24 April 2010

SEJARAH PERSINAS


Pencak Silat Perguruan Silat Nasional (Persinas) adalah suatu yayasan yang didirikan pada tanggal 30 April 1993 dengan Akte Nomor 430 Notaris J.L. Waworuntu, untuk waktu yang tidak terbatas.

Perguruan Silat Nasional ASAD berasaskan Pancasila dan UUD 1945 dan bermaksud menghimpun seluruh potensi bangsa yang memiliki persamaan cita-cita, wawasan dan tujuan dalam melestarikan budaya bangsa, khususnya ilmu seni bela diri pencak silat nasional yang bersumber pada aliran silat Cimande, Kunto, Cikaret, Singa Mogok, Nagan, Cikalong, Syahbandar, Garuda Mas, Sabeni, dan Tangkap Menangkap (TM).

Bahwa dengan melestarikan ilmu dan seni bela diri pencak silat, berarti melestarikan budaya bangsa, yang merupakan upaya meningkatkan kualitas mental dan fisik bangsa Indonesia, guna mempercepat terwujudnya Tujuan Nasional, dengan motto “Ampuh Sehat Aman Damai (ASAD)”.